Ayo berlomba-lomba, agar harta bisa dibawa mati.

Keterangan foto: Petugas Masjid sedang menghitung uang hasil tromol Jumat di Masjid Shafatul Marwah,
 

Ayo berlomba-lomba, agar harta bisa dibawa mati.

Sering kita mendengar ungkapan atau perkataan seseorang, “Ngumpulin harta melulu, harta nggak dibawa mati”, atau, “Nimbun harta terus, kayak harta bisa dibawa mati aja”.

Ada pemahaman-pemahaman yang melihat bahwa harta benda hanya merupakan suatu fasilitas atau modal yang diperlukan untuk bisa hidup dengan bahagia dan sejahtera di dunia. Keberadaan harta benda yang kasat mata seringkali menutup keyakinan kita bahwa harta benda tersebut memiliki tujuan dan manfaat yang jauh kedepan, melintasi alam yang berbeda, bahkan dapat menjadi alasan penyelamat kita di akherat nanti. Lalu, bagaimana mengelola harta benda sehingga harta benda tersebut bisa dimanfaatkan untuk kebaikan dunia, memperoleh kebahagiaan dan kesejahteraan di dunia maupun di akherat kelak?

Salah satu jalan adalah dengan cara BERSEDEKAH.

Bersedekah, beramal, berinfak di jalan Allah SWT, mengharapkan keridhoanNya merupakan cara membelanjakan harta agar harta tersebut bermanfaat di dunia dan di akherat. Orang-orang tertentu yang sangat meyakini hal ini akan berusaha memberikan harta benda terbaiknya untuk disedekahkan, untuk diinfakkan dalam berbagai keperluan ibadah dan kemanusiaan. Mereka meyakini bahwa harta benda tersebut akan menolong mereka dan menjadi bagian amal ibadah yang kelak akan menemani mereka di kehidupan berikutnya.

“Sesungguhnya orang-orang yang bersedekah baik laki-laki  maupun perempuan dan meminjamkan kepada Allah dengan pinjaman yang baik, niscaya akan dilipatgandakan (pahala) kepada mereka dan bagi mereka pahala yang banyak.” (QS. Al-Hadid: 18).

 Rasulullah Saw bersabda; "Sedekah itu tidak akan mengurangi harta. Tidak ada orang yang memberi maaf kepada orang lain, melainkan Allah akan menambah kemuliaannya. Dan tidak ada orang yang merendahkan diri karena Allah, melainkan Allah akan mengangkat derajatnya." (HR. Muslim)

Dalam urusan dunia pun, bersedekah dapat memberikan ketenangan lahir batin. Dan menyadarkan diri kita bahwa segala sesuatu di dunia hanyalah merupakan titipan, amanah yang harus dikelola dengan baik.

 “Perumpaan orang yang menginfakkan hartanya di jalan Allah seperti sebutir biji yang menumbuhkan tujuh tangkai. Pada tiap tangkai ada seratu biji. Allah melipatgandakan bagi siapa yang Dia kehendaki, dan Allah Mahaluas, Maha Mengetahui.”(QS. Al Baqarah: 261)

“Sesungguhnya sedekahnya orang muslim itu dapat menambah umurnya, dapat mencegah kematian yang buruk, Allah akan menghilangkan darinya sifat sombong, kefakiran dan sifat bangga pada diri sendiri.”(HR. Thabrani).

Kemudian, tidak hanya saat hidup di dunia saja. Ketika sudah meninggal pun, sedekah jariyah tetap akan mengalirkan pahala-pahala yang akan menambah berat timbangan amal kebaikan kita di akherat. Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra, Rasulullah SAW bersabda,

“Apabila anak cucu Adam itu mati, maka terputuslah semua amalnya kecuali tiga perkara: Shodaqoh jariyah, anak sholeh yang memohon ampunan untuknya (ibu dan bapaknya) dan ilmu yang bermanfaat setelahnya.”

 

Dan keutamaan lain dari bersedekah adalah, bahwa sedekah ini dapat menjadi alasan dihapuskannya dosa-dosa kita. Dan tiada hal yang paling menggembirakan dan membahagiakan ketika kita menghadapNya tanpa membawa dosa melainkan bekal amal ibadah sebagai bukti ketaqwaan kita kepadaNya.

 Rasulullah Saw bersabda, “Sedekah itu dapat menghapus dosa sebagaimana air itu memadamkan api.” (HR. At-Tirmidzi).

Dijelaskan pula oleh dari hadits Rasulullah SAW bahwasannya yang menjadikan naungan umat manusia di hari kiamat nanti adalah amalan sedekahnya.

“Setiap orang berada di bawah naungan sedekahnya (pada hari kiamat) hingga diputuskan di antara manusia atau ia berkata: “Ditetapkan hukuman di antara manusia.” Yazid berkata: “Abul Khair tidak pernah melewati satu haripun melainkan ia bersedekah padanya dengan sesuatu, walaupun hanya sepotong kue atau bawang merah atau seperti ini.” (HR. Al-Baihqi, Al-Hakim dan Ibnu Khuzaimah).

Dan dijelaskan pula dalam riwayat lainnya, bahwasannya Rasulullah Saw bersabda:

“Naungan orang beriman di hari Kiamat adalah sedekahnya.” (HR Ahmad).


Momen Ramadhan merupakan saat yang terbaik untuk menginfakkan harta, bersedekah di jalan Allah SWT. Jadi, Ayo bersedekahlah. Atau, anda masih ragu mempersiapkan harta benda untuk dibawa mati?

(Syawal/Div.Media dan Informasi DKM Shafatul Marwah)

 




Close Menu